SEJARAH
UGM bertujuan: Mewujudkan UGM
sebagai lembaga nasional ilmu pengetahuan, kebudayaan, dan pendidikan
tinggi yang menanamkan dan mengajarkan ilmu pengetahuan dan kebudayaan
kepada mahasiswa demi kelangsungan dan kehidupan manusia pada umumnya
demi perkembangan bangsa dan rakyat pada khususnya sebagai penjelmaan
dan pelaksanaan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara RI tahun 1945,
serta demi tercapainya cita-cita proklamasi kemerdekaan sebagaimana
ditentukan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara RI 1945”
(Statuta Universitas Gadjah Mada, 2013, ps. 4)
Perjalanan menuju komitmen bersama dalam wadah Departemen di Sekolah Vokasi UGM dimulai sejak terbitnya peraturan Rektor Universitas Gadjah Mada No 518/P/SK/HT/2008 tentang Sekolah Vokasi, dimana semua program diploma di UGM di satukan kedalam entitas baru yang setara Fakultas, dengan nama Sekolah Vokasi. Maka menurut ketentuan tersebut, program diploma yang sebelumnya berada dalam berbagai fakultas digabungkan ke dalam manajemen Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada.
Unsur-unsur pembangun Sekolah Vokasi pada awal berdirinya adalah program studi-program studi. Salah satu komponen tersebut berasal dari Fakultas Ilmu Budaya UGM. Program studi-program studi diploma yang berasal dari Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM adalah : Bahasa Inggris, Bahasa Jepang, Bahasa Korea, Bahasa Mandarin, Bahasa Prancis, Kearsipan dan Kepariwisataan.
Proses perpindahan fisik dan manajemen dari FIB ke Sekolah Vokasi berlangsung secara bertahap, dalam setiap tahapan proses terbut, ke tujuh prodi senantiasa bersama dan disatukan dalam perikatan informal menuju formal yang disebut sebagai “Kluster Ilmu Budaya”. Unsur-unsur program studi berkomitmen dengan tetap melekatkan kata “Budaya” untuk menunjukan arah dan jiwa dari semua program studi pendukungnya. Kluster Ilmu Budaya berproses menyamakan langkah dengan beberapa kali menyelenggarakan lokakarya dan workshop. Pada tanggal 24-25 November 2012 dilaksanakan workshop dengan tema “Memperkokoh Fondasi dan Membuka Cakrawala: Institusionalisasi DBSMB-SV-UGM” di Kaliurang, dengan menghadirkan Prof. Dr. Bambang Purwanto dari Fakultas Ilmu Budaya UGM yang menyampaikan materi “Membangun Fondasi Filosofis, Kultural, Startegis DBSMB”, kemudian Dr. Pujo Semedi (Dekan FIB periode 2012-2016) dengan materi ”Peran Strategis Pendidikan Seni dan Budaya bagi DBSMB”, dan Sukisno, S.Sn., M.Sn (Dinas Kebudayaan DIY), dengan materi “Yogyakarta sebagai Taman Budaya Bumi Pertiwi bagi Pendidikan Bahasa, Seni dan Manajemen Budaya”. Untuk memperkokoh upaya legal formal pendirian departemen, lokarya tersebut juga menghadikan Dr. Sri Peni Wastutiningsih, M. Agr (Direktur Direktorat Administrasi Akademik UGM), dengan menyampaikan materi “Membangun Legal Standing DBSMB”.
Akselerasi perwujudan nyata dari komitmen bersama berdasarkan Lokarya Kaliurang tersebut kemudian dilaksanakan event bersama dengan tajuk “Cultural Days” tanggal 8-9 Maret 2017, salah satu agendanya adalah Pagelaran Wayang Kulit dengan lakon “Babad Alas Wonomarto” yang secara simbolik menggambarkan perjuangan awal 7 program studi dalam memasuki entintas baru “Sekolah Vokasi UGM”. Pada momentum Cultural Days tersebut juga dilakukan Launching Departemen Bahasa, Seni, dan Manajemen Budaya dengan tagline “Semar Merah” (Sembilan Maret Membuat Sejarah), tanggal sembilan maret dijadikan tonggak monumental untuk memulai implementasi komitmen dan perjuangan bersama dari 7 program studi di atas.
LAB
- Laboratorium Rekam Medis
- Laboratorium Penginderaan Jauh
- Laboratorium Sistem Informasi Geografi
- Laboratorium Geomatika
- Laboratorium Teknologi Hayati dan Veteriner
- Laboratorium Perancangan
- Laboratorium Material dan Proses Produksi
- Laboratorium Proses Pemesinan
- Laboratorium Kontrol dan Otomasi
- Laboratorium Perawatan Mesin Industri
- Laboratorium Peralatan Industri
- Laboratorium dan Bengkel Keija Transportasi
- Laboratorium dan Bengkel Keija Hidrolika dan Lingkungan
- Laboratorium dan Bengkel Keija Struktur
- Laboratorium Bahan Bangunan
- Laboratorium Mekanika Tanah
- Laboratorium Manajemen Konstruksi
- laboratorium Komputasi
- Laboratorium Studio Gambar
- Laboratorium Instrumentasi dan Kendali
- Laboratorium Elektronika
- Laboratorium Teknik Tenaga Listrik
- Laboratorium Teknologi dan Aplikasi Jaringan
- Laboratorium Rekayasa Perangkat Lunak
- Laboratorium Ekonomi
- Laboratorium Akuntansi dan Pengembangan Bisnis
- Laboratorium Kearsipan
- Laboratorium Bahasa; dan
- Laboratorium Kepariwisataan
PROGRAM STUDI
Visi
Menjadi Departemen terapan yang unggul, bermartabat, dan mampu menghasilkan profesional dalam bidang bahasa, kearsipan, dan kepariwisataan yang berjiwa Pancasila.
Misi
- Menyelenggarakan pendidikan dan penelitian terapan di bidang Bahasa, Kearsipan dan Kepariwisataan untuk menghasilkan lulusan yang profesional sesuai dengan tuntutan dunia kerja.
- Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang Bahasa, Kearsipan, Kepariwisataan dan bidang-bidang yang terkait dengan manajemen budaya lainnya.
- Mengembangkan kerjasama dengan berbagai pihak, baik dari dalam maupun luar negeri dalam bidang pendidikan, penelitian terapan, dan pengabdian kepada masyarakat di bidang Bahasa, Kearsipan, dan Kepariwisataan, serta bidang-bidang terkait lainnya.
Sasaran
- Menghasilkan lulusan yang profesional di bidang bahasa, kearsipan, dan kepariwisataan dan bidang-bidang terkait lainnya yang bermoral, berbudi luhur, inovatif, berjiwa kepemimpinan, dan peduli terhadap masalah kemanusiaan serta mampu mengembangkan diri dan pengetahuannya, sehingga mampu bersaing untuk mewujudkan keunggulan bangsa.
- Menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi dalam bidang bahasa, kearsipan, kepariwisataan dan bidang-bidang terkait lainnya untuk memenuhi tuntutan lapangan pekerjaan yang relevan.
- Menghasilkan lulusan yang tersertifikasi.
Tujuan
- Lulusan Departemen Bahasa, Seni, dan Manajemen Budaya mampu menerapkan keahliannya di bidang kebahasaan, kearsipan, dan kepariwisataan, serta memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni pada bidang-bidang tersebut untuk untuk menyelesaikan masalah di lingkungan kerjanya dan beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi.
- Lulusan Departemen Bahasa, Seni, dan Manajemen Budaya menguasai konsep teoritis bidang kebahasaan, kearsipan, dan kepariwisataan secara mendalam dan mampu menerapkannya untuk menyelesaikan masalah di lingkungan kerjanya.
- Lulusan Departemen Bahasa, Seni, dan Manajemen Budaya mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi dan data, dan mampu memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif pemecahan masalah secara mandiri dan kelompok di lingkungan kerjanya.
- Lulusan Departemen Bahasa, Seni, dan Manajemen Budaya mampu bertanggungjawab atas pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas pencapaiannya hasil kerja organisasi.